Relief pada Kraton Yogyakarta kaya akan simbolisme yang mencerminkan filosofi dan nilai-nilai budaya Jawa. Salah satu ornamen khas yang sering ditemukan adalah Praba dan Tlacapan, yang menghiasi tiang-tiang di Bangsal Kencana. Ornamen-ornamen ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam.
Selain itu, Kraton Yogyakarta memiliki lambang resmi yang dikenal sebagai Praja Cihna. Lambang ini terdiri dari beberapa elemen dengan makna filosofis:
Aksara Jawa "Ha" dan "Ba": Merupakan singkatan dari "Hamengku Buwono", yang berarti "memangku bumi".
Mahkota: Melambangkan pemimpin pemerintahan yang bertanggung jawab memelihara tatanan kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Sayap Garuda: Menggambarkan keagungan dan kewibawaan keraton yang tegas, kuat, dan pantang menyerah.
Bunga Padma (Teratai): Melambangkan kebijaksanaan dan kekuatan prinsip.
Tumbuhan Sulur: Melambangkan kejayaan dan kemuliaan kebudayaan bangsa yang lestari dan berkembang.
Setiap elemen dalam lambang ini sarat dengan makna yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung oleh Kraton Yogyakarta.
Relief dan ornamen di Kraton Yogyakarta tidak hanya memperindah bangunan, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan filosofis yang mendalam, mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas masyarakat Jawa